" Maksud Mbah apakah saya akan berada di negeri yang hitam"tanyaku
"Mbah gak tau apa takwil nya ya sudah ikuti aja takdirmu dan risau engkau pasti baik baik saja" kata Mbah kasih memenangkan ku
Semua ilmu dan jurus jurus Mbah kasih sang guru sejati telah diwariskan kepadaku dan ini pertanda bahwa tugasnya sudah berakhir dan artinya....
beliau.......
Segera ku gunakan jurus lari cepat menuju kediaman Mbah kasih dan street kubuka pintu kulihat nyai istri Mbah kasih memangku Mbah kasih dengan tenang sambil mengusap keningnya
"Mendekatkan cing,dari tadi Mbah menyebut namamu"seru Mbah kasih perempuan
"Iya Mbah" jawabku sembari mendekat kesisi lain sebelah kepala Mbah kasih
Beliau menggenggam tanganku erat dengan berat berucap
"Mbah akan pulang,titip nyai,lindungi dan temani sisa hidupnya...."katanya dengan suara parau
"Iya Mbah" kataku dengan sedih guru sekaligus ayah dan Mbah yang telah menyelamatkanku dari bayi ketika serangan Belanda yg mengakibatkan aku dibuang dibawah pohon bambu karena kedua orang tuaku ditawan Belanda karena mereka melawan.orang tuaku riwayat Mbah kasih adalah seorang bupati yg gigih melawan Belanda bersama rakyatnya
Kini orang tuaku adalah Mbah kasih dan istrinya meski sudah sepuh mereka sangat menyayangiku.
" La Illa ha illallah..." Suara parau terakhir keluar dari mulut Mbah kasih disusul meninggalnya belaiu...
Mbah Mbah Mbah...teriaki sambil menangis sejadi jadinya...
"Sudah cung ,sudah ini garis ketetapan Allah,kita tidak boleh menyesalinya " kata nyai kasih memenangkan ku.....
Seminggu kemudian menyusul lagi nyai kasih meninggal lengkap sudah penderitaan ku akhirnya aku menguburkan disamping makam Mbah kasih di tempat tinggi lereng gunung yg masih asri di puncak Sekuning sebuah bukit kecil pesarean keluarga besar Mbah kasih, babak angkat ku
"Kang Tomo aku hendak merantau ke kota " kataku suatu hari pada tetangga baik kami
" Tapi sekarang kabarnya Jepang sudah menguasai kota, Belanda sudah kalah " jelas kang Tomo
"Benarkah" wah berarti kita akan segera bebas dari penjajah dong" sahutku
Selanjutnya tanpa panjang lebar aku menuju kota kecamatan pare yg terletak 10 km dari dusunku krengket dilereng bukit Sekuning..
" Ada apa kok rame rame" tanyaku ketika melihat kerumunan orang banyak,ternyata ada gerobak y
g memuat padi terperosok di selokan menimpa kerbau yg menariknya sehingga meronta tinta,para pengerumun tidak mampu menariknya.
"Maaf paman.minggir biar aku bantu " kataku
"Bantu sendirian ,kami berlima Saja gak mampu " ejek mereka ragu
Kemudian " ingsun Marek ajiiku gajah gelar,watu dadi kapas,kapas dadi watu saka kersane Gusti kang murbeng dumadi " dan krask hip ,gerobak berhasil dievakuasi...
Lima orang yg mengejek tadi langsung menyembah sujud tanda minta maaf atas ejekan tadi.
Kejadian itu sontak membuat aku jadi buah bibir dan sampe juga isuku ke pos penjagaan Jepang di pare dimana sang komandan adalah orang yang maniak beladiri dan menyuruhku untuk menghadapi atau ditangkap hidup hidup.akhirnya aku menghadap.
"Hai pribumi,siapa namamu ,sepertinya ada bangsa Indonesia yang mumpuni seperti kamu" bentak komandan Jepang yg sudah fasih bahasa daerah Jawa ( tapi di blog ini pake bahasa Indonesia ya biar gak selisih hehehe)
Jepang harus entah dari bumi Indonesia.....
Naiklah ke arena....jerit komandan Jepang.....
Baik huoh.mm..dengan sigap kulompat diantara kerumunan warga yang menonton...ban busyetttt ..tendangan komandan keras ke dadaku tapi tidak berasa apapun karena sudah kupatek aji gajah gelar..efeknya sang komandan kesakitan kakinya dan aku hanya tersorot beberapa jengkal ...
Dhan chokk( komandan Jepang mengucap makian itu aku gak tahu ya apa asal usul dsnchok itu bahasa Jepang) wkwkwk....
Hebat juga kamu rupanya gaijin/pribumi
Aku cuma diam tak banyak cakap...
Masing masing tiga pukulan.siapa yang bertahan dia juara..tantang komandan Jepang itu..
Baik sahutku...aku melirik kanan kiri sniper Jepang sudah mengintai tapi ajian zirah seketi yg merupakan tameng dari peluru sudah kulingkupkan di badanku...
Hups sreeet bugg...tendangan komandan membuatku terserak dua jengkal..kebelakang....
Huuuuhhhh riuh penonton menyoraki dan memberi aplous padaku..
Wool lumayan juga kamu hehehe...baiklah ini yang kedua...
Sreeet hip hop dashhh kembali tendangan komandan melesak di perutku tapi lagi lagi aku tidak terserak mundur hanya satu jengkal...karena arena licin...
Dan tanpa basa nasi tendangan bhal Changi komandan mencangkul kepalaku supaya aku tertunduk...tapi itu semua tidak berhasil.
Kini giliran ku jepangggg teriaki sambil kupatek saji gajah gelar dan semua kekuatan ada di kakiku...
Kulihat sang komandan Jepang maniac beladiri bersiap dan...
Hups sreeet bug...tendangan up chagiku mengenai dada komandan Jepang terpelanting kebelakang hampir jatuh dari arena...dan tidak bangun lagi...darah muncrat karena saking bergolaknya jiwaku karena kesal aji gajah gelar kulipatkan 100 persen tenaganya membuat komandan itu kalaupun gak mati dia pasti bakal dirawat lama...
Riuh semua,sniper menembaki ku tapi aku sudah siap dengan semuanya peluru berdesing kalaupun mrngenaiku serasa batu kerikil kecil yang menerpaku...aku berlari keluar arena tapi di hadang prajurit dengan bayonetnya dan dengan mudah ku hempasan hingga dia terjerembab ,
Whhyt wurtb clang sabetan samurai milik tentara berpangkat lebih tinggi membabatku dan clang...katananya putus karena berbenturan dengan aji zirah seketi...
Serang ....teriak anak buah komandan Jepang ....
Aku berlari menjauh..dan menuju gedung gedung pertokoan dan berlari menghilang...
Heboh dikota kecil pare Kediri. Terpampang dan semua tentara mencari ku dipasang pamflet ditoko dan akupuntur berlari keluar pare...melewati hutan dan pinggiran kampung menghindar......